IPM Jateng Tinggi, Tapi Rata-rata Lama Sekolah Masih di Bawah Nasional

28-07-2025 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, saat kunjungan kerja reses ke Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/07/2025). Foto: Singgih/vel

PARLEMENTARIA, Semarang - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, menyoroti tantangan pendidikan menengah di Jawa Tengah meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi ini tergolong tinggi. Dalam kunjungan kerja reses ke Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/07/2025), Himmatul mendorong peningkatan sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk memperkuat pendidikan kejuruan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Himmatul menyebut IPM Jawa Tengah mencapai angka 73,87, yang masuk dalam kategori "Tinggi". Namun, capaian ini masih berada sedikit di bawah rata-rata nasional sebesar 75,02 dan menempatkan Jawa Tengah di urutan ke-22 dari 38 provinsi di Indonesia.

 

“Angka IPM ini memang cukup baik, namun perlu dicermati bahwa rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Tengah masih rendah, yaitu 8,47 tahun, Itu berarti secara umum, penduduk hanya menempuh pendidikan hingga setara kelas 2 SMP, ujarnya.

 

Angka tersebut jauh di bawah rata-rata nasional yang tercatat 9,22 tahun, dan menempatkan Jawa Tengah di peringkat ke-32 dari 38 provinsi. Menurut Himmatul, kondisi ini menunjukkan masih adanya tantangan besar dalam meningkatkan akses dan keberlanjutan pendidikan pada jenjang menengah dan atas di Jawa Tengah.

 

Himmatul menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri untuk mendorong kemajuan pendidikan vokasi, yang dinilai strategis dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia.

 

“Keterlibatan dunia usaha dan dunia industri sangat penting, tidak hanya dalam penyediaan peralatan praktik, tetapi juga pembukaan akses magang dan kerja bagi siswa SMK,” jelasnya.

 

Komisi X DPR RI, lanjut Himmatul, akan terus mendorong penguatan kebijakan pendidikan vokasi, termasuk dalam pembahasan anggaran dengan kementerian terkait. Himmatul berharap Jawa Tengah bisa menjadi percontohan dalam integrasi antara pendidikan dan kebutuhan dunia kerja. (skr/aha)

BERITA TERKAIT
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...
Dinilai Berbahaya bagi Anak-Anak, Komisi X Dukung Larangan Gim Roblox
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan dukungannya terhadap wacana pelarangan permainan digital, seperti...
Penyelesaian Polemik Pemutaran Lagu di Ruang Publik Jangan Hanya Melalui Pendekatan Hukum
10-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru, menyoroti polemik pemutaran lagu di ruang publik. Menurutnya, asas...
Perlindungan Anak di Dunia Digital Harus Sejalan dengan Literasi dan Kreativitas
08-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menanggapi wacana pemerintah memblokir gim daring Roblox karena dinilai dapat memberikan dampak negatif pada anak, Ketua Komisi...